MENGENAL KURIKULUM MERDEKA BAGI SISWA BARU

MENGENAL KURIKULUM MERDEKA BAGI SISWA BARU

MENGENAL KURIKULUM MERDEKA BAGI SISWA BARU – Awal tahun pelajaran 2022/2023 pemerintahan mengaplikasikan kurikulum pendidikan nasional baru yang dikenali nama kurikulum merdeka. Implementasi kurikulum baru ini sebelumnya dengan terbatas di beberapa sekolah pendorong di tahun pelajaran 2021/2022 dan di tahun pelajaran 2022/2023 dikasih peluang ke beberapa sekolah yang bukan sekolah pendorong untuk menereapkan kurikulum merdeka. Sekolah bukan sekolah pendorong yang mengaplikasikan kurikulum merdeka di tahun pelajaran 2022/2023 dikenali istilah implikasi kurikulum merdeka atau sekolah IKM. Di tahun pelajaran 2023/2024 sebagian besar sekolah mengaplikasikan kurikulum merdeka atau IKM, dimulai dari tingkatan pendidikan dasar sampai menengah.

Kurikulum merdeka yang diaplikasikan awal tahun 2022 ini memiliki beberapa ketidaksamaan jika dibanding kurikulum awalnya yakni kurikulum 2013. Ketidaksamaan itu terjadi setiap jenjang tingkatan pendidikan. Tulisan ini semakin lebih mengulas ketidaksamaan kurikulum merdeka dengan kurikulum 2013 pada tingkatan pendidikan menengah ataupun lebih detil di SMA. Perdedaan itu benar-benar harus dipahami dan dimengerti bukan saja oleh unit pendidikan dan guru tapi juga harus diketaui oleh calon pelajar baru, orang-tua pelajar baru yang hendak duduk di kelas X SMA.

Pada kurikulum merdeka pelajar digolongkan berdasar perubahan fisik dan mental. Pengelompokkan ini dikenali istilah babak, dimulai dari babak A sampai babak F. Babak D ada di kelas VII, VIII, IX tingkat SMP/MTS. Babak E untuk kelas X SMA/SMK/MA Dan babak F untuk pelajar yang duduk kelas XI dan XII SMA/SMK/MA. Pengelompokkan pelajar berdasar babak ini mempunyai tujuan untuk rekonsilasi evaluasi dan beban belajar pelajar sesuai perubahan fisik dan mental mereka.

Berikut akan dirinci peralihan yang ada dalam implementasi kurikulum merdeka di SMA.

1). Tidak ada Jurusan

Pada kurikulum awalnya pelajar atau pelajar di tingkatan pendidikan tingkat SMA digolongkan pada jurusan akademik, yakni jurusan IPA, IPS dan jurusan Bahasa dan Budaya (kurikulum 2013, 2006 atau jurusan Fisika (A1), Biologi (A2), Sosial (A3) dan Budaya (A4) pada kurikulum 1984). Penjurusan ini ada yang sudah dilakukan pada kelas XI sama seperti yang ada pada kurikulum 2006 ada langsung di kelas X sama seperti yang diaplikasikan pada kurikulum 2013.

Pada kurikulum merdeka tak lagi mengenali yang nama penjurusan. Pelajar pada kelas X atau pada babak E di tingkatan SMA semua akan tempati kelas reguler dan meng ikuti semua mata pelajaran dalam jumlah jam tatap muka atau jam pelajaran yang ada pada strutur kurikulum, yakni :

1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (sesuai agama masing-masing Pelajar,

2) Pendidikan Pancasila,

3) bahasa Indonesia,

4) Matematika,

5) Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Kimia, Biologi),

6) Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosiologi, ekonomi, Sejarah, Geografi),

7) Bahasa Inggris,

8) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,

9) Informatika,

10) Seni dan Budaya.

Pada kelas XI dan XII (babak F), mata pelajaran yang hendak di ikuti oleh pelajar digolongkan jadi dua barisan yakni mata pelajaran umum dan mata pelajaran opsi. Tiap pelajar meng ikuti semua mata pelajaran umum yang terbagi dalam :

1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (Sesuai agama masing-masing)

2) Pendidikan Pancasila,

3) Bahasa Indonesia,

4) Matematika,

5) Bahasa Inggris,

6) Seni dan Budaya,

7) Pendidikan Olahraga dan Kesehatan dan 8) Sejarah.

Mata pelajaran opsi;

Pada kelas XI babak F, pelajar dikasih kelonggaran atau kemerdekaan untuk pilih 4(empat) sampai 5 (lima) mata pelajaran dari barisan mata pelajaran opsi, yakni 4 (empat) sampai 5 (lima) mata pelajaran dari mata pelajaran opsi yang terdiri dari;

1) Biologi,

2) Kimia,

3) Fisika,

4) Informatika,

5) Matematika Tingkat Lanjut,

6) Sosiologi,

7) Ekonomi,

8) Geografi,

9) Antropologi,

10) Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut,

11) Bahasa Inggris Tingkat Lanjut (atau bahasa asing tingkat menengah yang lain yang disiapkan oleh masing-masing unit pendidikan,

12) Prakarya dan Kewiraswastaan,

13) Mata pelajaran yang lain yang disiapkan oleh unit pendidikan yang diperkembangkan sesuai sumber daya yang terdapat.

Baca Juga : 10 Jurusan Perikanan Terbaik di Indonesia, Peluang Kerjanya Menjanjikan?

Mata pelajaran opsi yang diputuskan oleh pelajar sesuai yang dijajakan atau disiapkan oleh masing-masing unit pendidikan sesuai ketentuan yang berjalan. Masing-masing unit pendidikan tingkat SMA wajib buka sekurang-kurang 7 (tujuh) barisan mata pelajaran opsi. Memberi kelonggaran ke pelajar untuk pilih mata pelajaran opsi ialah bentuk kemerdekaan untuk pelajar untuk mempelajari mata pelajaran tertentu sesuai talenta ketertarikan mereka masing-masing. Di sini tempat salah satunya peralihan dan ketidaksamaan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya. Jika pada kurikulum awalnya pelajar harus meng ikuti semua mata pelajaran yang ada di jurusan yang ia tentukan, pada kurikulum merdeka pelajar akan meng ikuti dan mempelajari mata pelajaran yang mereka tentukan.

Karena pemilihan mata pelajaran barisan mata pelajaran opsi diberikan ke pelajar pada babak F kelas XI pasti ada beberapa hal penting yang perlu jadi perhatian. Pertama pemilihan mata pelajaran barisan mata pelajaran opsi harus didasari ke talenta, ketertarikan, kekuatan akademik pelajar. Selainnya dari itu pemilihan mata pelajaran opsi ini harus pertimbangkan tujuan jurusan yang hendak akan diputuskan atau dicita-citan oleh pelajar saat ia meneruskan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Di bagian ini benar-benar diperlukan bentuk pembimbingan dan tuntunan yang maksimal oleh unit pendidikan khususnya lewat program Tuntunan dan Konseling (BK). Unit pendidikan akan lakukan beragam trick untuk menuntun pelajar dalam masalah ini seperti test bakat dan minat, test kekuatan akademik dan teknik yang lain.

Selainnya dari peranan unit pendidikan, peranan dan pengetahuan orang-tua pelajar benar-benar diperlukan dalam masalah ini. Orang-tua pelajar sejak awal harus ketahui kekuatan, minat dan bakat anaknya. Orang-tua berperanan penting saat arahkan dan membing pendidikan anaknya yang fokus mempersiapkan sang anak ke Perguruan Tinggi. Tuntunan dan instruksi orang-tua harus sesuai talenta, ketertarikan, kekuatan dan kemauan pelajar. Orang-tua benar-benar tidak diharap memaksa anak dengan tujuan dan kemauan orang-tua. Jika ini terjadi, orang-tua memaksa anak meng ikuti kemauan pendidikan berdasar kemauan dan harapan orang-tua bukan tekad dan kemauan anak tersebut dapat berkaibat fatal perjalanan pendidikan anak tersebut. Agar penetuan opsi pelajar ini jalan seperti yang diharap, kerjasama dan komunikasi di antara orang-tua, unit pendidika atau sekolah dan pelajar harus terikat secara baik.

Pertanyaanya, jika pelajar sudah pilih 4 (empat) sampai 5 (lima) mata pelajaran opsi pada semester 3 atau semester 1 kelas X di babak F, rupanya sesudah ia lalui beberapa waktu pelajar merasakan tidak sanggup untuk meng ikuti salah satunya mata pelajaran yang ia tentukan dengan argumen tertuntu, apa pelajar berkaitan harus terus meng ikuti mata pelajaran itu atau bisa menukarnya. Jika terjadi kasus semacam ini pada semester selanjutnya, atau pada semester 3 (smester 2 kelas XI), pelajar itu dapat menukar mata pelajaran opsinya. Tapi ini benar-benar berefek bagus untuk pelajar yang berkaitan atau oleh unit pendidikan. Pelajar yang menukar mata pelajaran opsinya pada semester 2 kelas XI harus jemput Perolehan evaluasi (CP) smester 1 kelas XI yang belum sempat didalaminya pada mata pelajaran opsi yang baru. Ini pasti memperberat dan memberatkan pelajar karena harus belajar perolehan evaluasi (CP) semester 1 kelas XI bersama dengan pelajari perolehan evaluasi (CP) semester 2 kelas XI.

Pada kelas XII babak F, pelajar mengikuti mata pelajaran barisan umum dan mata pelajaran barisan opsi yang diputuskan dan di ikutinya di kelas XI babak F. atau mata pelajaran barisan opsi di semester 2 kelas XI jika terjadi pergantian mata pelajaran di semester 2.

2. Projek Pengokohan Profile Siswa Pancasila (P5)

Kurikulum merdeka mengenalkan pembentukkan watak peserta didik lewat projek pengokohan profile siswa pancasila atau dikenali panggilan P5. P5 adalah aktivitas kokurikuler yang berbasiskan projek yang direncanakan terpisahkan dengan aktivitas intrakurikuller. P5 adalah sisi pokok dari susunan kurilum merdeka. Susunan kurikulum merdeka terdiri dari 2 (dua) sisi yakni intrakurikuler yang berisi beberapa mata pelajaran dalam jumlah jam pelajaran tiap fasenya dan sisi ke-2 kokurikuler berbentuk projek pengokohan profile siswa pancasila . Maka P5 bukan aktivitas yang ada di luar susunan kurikulum ataulah bukan aktivitas ekstrakurikuler yang bisa di ikuti oleh pelajar bisa tidak. Projek Pengokohan Profile siswa Pancasila (P5) adalah aktivitas yang wajib di ikuti untuk semua pelajar.

Pada Projek Pengokohan Profile Siswa Pancasila kapabilitas dan watak bisa didalami pelajar lewat lintasi disiplin ilmu yang dituang dalam 6 dimensi. Tiap dimensi memiliki beberapa komponen yang memvisualisasikan kapabilitas dan watak yang diperkembangkan. Dimensi yang diperkembangkan dalam Projek Pengokohan Profile Siswa Pancasila ialah:

Memiliki iman, Bertaqwa ke Tuhan YME dan berkahlak mulia

Berkeninekaan Global

Bergotong Royong

Berdikari

Berlogika Krisis

Inovatif

Kapabilitas dan watak yang diuraikan dalam Projek Pengokohan Profile Siswa Pancasila dibagun dalam sehari-harinya dan kehidupan diri tiap pribadi pelajar lewat budaya sekolah. Bisa dikatan Projek Pengokohan Profile Siswa Pancasila dalam kurikulum merdeka ialah evaluasi yang mempunyai tujuan memperhatikan dan menuntaskan persoalan disekitaran pelajar. Penilaian dan penuntasan permasalahan itu lewat lima faktor khusus, yakni kekuatan diri, pendayagunaan diri, kenaikan komptensi diri dan peranan social di tengah-tengah lingkungan.

Projek Pengokohan Profile Siswa Pancasila wajib di ikuti oleh tiap pelajar sepanjang tempuh pendidikan di SMA. Penerapan aktivitas Projek Pengokohan Profile Siswa Pancasila diberi otonomi ke setiap unit pendidika di mana saat di SMA pelajar harus memperoleh 7 tipe aktivitas Projek Pengokohan Profile Siswa Pancasila.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>